Friday, April 17, 2015

Esek-Esek Online Sulit Dikendalikan Ketimbang Lokalisasi

RANCAH POST – Mencuatnya polemik gaya baru esek-esek online, dengan transaksi perjanjian layanan melalui sosial media atau sejenisnya, dinilai berisiko lebih tinggi ketimbang prostitusi lokalisasi.


Hal tersebut dikemukakan Abdul Qodir selaku Sosiolog Universitas Negeri Malang, ketika menanggapi maraknya praktik esek-esek online. Abdul ungkap, “Dari sisi sosial akan sulit dilakukan pengawasan dan juga pengendalian, termasuk mengenai jaminan keselamatan dalam bertransaksi baik bagi PSK maupun pelanggan,” Jumat (17/04/2015).


‎Misalnya, hal yang dialami PSK Deudeuh Alfisarin. Janda anak satu itu ditemukan tewas di kamar kostnya di Jl Tebet Utara 15-C Nomor 28, RT07/RW10 Tebet Timur Jaksel (Jakarta Selatan) Sabtu (11/04/2015), ia dihabisi oleh pelanggannya sendiri yang berinisial RS.‎


Menurut Abdul Kodir, dengan tidak adanya pendataan khusus yang sering ditemui dalam lokalisasi kawasan PSK, membuat tidak ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi yang bertransaksi.


Kodir menambahkan, prostitusi online menjadi salah satu pelarian akibat penutupan lokalisasi Dolly, Surabaya.‎ Abdul tambahkan, “Faktanya setelah Dolly ditutup banyak klub malam, hotel atau sejenisnya, membuka praktik prostitusi terselubung, dan juga ada yang dikemas secara online.”


Peralihan modus tersebut, kata Kodir, tidak lepas dari efek penutupan lokalisasi. Kodir ungkap, “Karena merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk mengubah PSK dan meninggalkan profesinya, apalagi dengan paksaan.” ‎


Lebih luas lagi, dengan hilangnya lokalisasi tersebut dan peralihan modus prostitusi ke esek-esek online memberikan dampak lanjutan semisal soal pendataan dan pengawasan penyakit menular seksual.




Article source:
Esek-Esek Online Sulit Dikendalikan Ketimbang Lokalisasi

Esek-Esek Online Sulit Dikendalikan Ketimbang Lokalisasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Dani Aprianto

0 comments:

Post a Comment